Ubur-ubur merupakan makhluk laut yang jelek, cukup berbahaya, dan tidak
seperti pembunuh lainnya di samudera yakni hiu. Ubur-ubur tidak terlalu
enak untuk disantap. Sayangnya, hewan itu kini siap menguasai dua
pertiga bagian planet Bumi.
Pada tahun 2006 sampai 2010,
sekelompok kawanan besar ubur-ubur menginvasi pantai-pantai di Spanyol.
Menyengat puluhan ribu perenang. Di sejumlah tempat, ubur-ubur ini hadir
dengan konsentrasi hingga 10 ekor per meter persegi.
Kelompok
ubur-ubur ini juga muncul di kawasan lain di seluruh dunia. Tahun 2007,
Hawaii dan Irlandia mengalami hama ubur-ubur. Perairan Israel dan
Prancis di tahun 2008. Tunisia dan Italia diserbu pada 2009. Di Jepang,
ubur-ubur berukuran hingga 1,8 meter makin banyak bermunculan.
Di
perairan kawasan utara Australia, populasi ubur-ubur dengan tentakel
hingga 2,5 meter juga meledak. Padahal, ubur-ubur ini punya racun yang
bisa membunuh manusia dalam tiga menit.
Menurut María Luz
Fernández de Puelles, peneliti asal Spanish Institute of Oceanography's
Balearic Oceanography Center, ada tiga penyebabnya. Seperti dikutip dari
Mother Nature Network, 28 Desember 2010, ubur-ubur hidup subur sebagai
efek samping dari polusi, kenaikan temperatur air dan penangkapan ikan
yang berlebih.
Manusia terlalu banyak membuang limbah, termasuk
limbah pertanian ke sungai yang akhirnya mengalir ke laut. Seperti
diketahui, pupuk didesain untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Ternyata, pupuk juga berfungsi sama di laut dengan meningkatkan
pertumbuhan ganggang.
Yang jadi masalah, ganggang merupakan
makanan bagi mikro organisme di laut, yang merupakan makanan utama para
ubur-ubur. Semakin melimpahnya ganggang dan mikro organisme, semakin
terjamin pula hidup ubur-ubur.
Kedua, pemanasan global membuat
suhu air laut makin hangat. Dari penelitian, ini memicu ubur-ubur makin
subur dalam bereproduksi dan membuat mereka berenang semakin mendekati
pantai. Demikian pula dengan ubur-ubur tropis yang memiliki tentakel
beracun.
Ketiga, penangkapan ikan yang berlebihan, khususnya
tuna, hiu, dan juga penyu laut membuat ubur-ubur semakin bebas
berkeliaran. Padahal, hewan-hewan pemangsa itu biasanya memakan
ubur-ubur dan telur-telurnya.
“Ubur-ubur adalah pemangsa yang
sangat rakus dan bersaing dengan organisme dan plankton lain untuk
berebut makanan,” kata de Puelles. “Dengan melejitnya pertumbuhan
ubur-ubur, maka mereka akan mengubah struktur ekosistem di laut secara
drastis.”
Sunday, February 17, 2013
Ubur-ubur Mengancam Kehidupan Laut
7:21:00 AM
No comments
0 comments:
Post a Comment