Sunday, December 25, 2011

Wawancara Ketua KPK


"Meski Saudara, Jika Korupsi Saya Gantung."

"Kalau tak berhasil selesaikan kasus korupsi dalam satu tahun, saya pulang ke Makassar."

i
VIVAnews --Tidak banyak yang mengenal orang ini. Tapi begitu  terpilih menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad seperti bom. Dua hari belakangan ini, setelah terpilih Jumat 2 Desember 2011, Abraham berjanji --yang lain menyebutnya mengumbar--menyeret siapa saja yang terlibat kasus korupsi. 
Ia haqul yakin bisa menuntaskan sejumlah kasus korupsi raksasa yang selama ini masih mengantung. Dari kasus Bank Century, kasus pajak, Nunun Nurbaeti yang melenggang di negeri seberang, dan sejumlah kasus  besar yang melibatkan tokoh-tokoh besar.
Ketika ditanya, apa dia punya nyali menyeret pentinggi negeri ini, jika terbukti korupsi, Abraham menjawab dengan gagah, "Jangankan pejabat tinggi, saudara saya saja, bila terbukti korupsi akan saya gantung." Ia juga sudah bertekad mewakafkan jiwanya untuk memberantas korupsi di negeri ini, siapa pun lawannya dan siapa pun orang di belakang si koruptor itu.
Lahir di Makasar 27 November 1966, Abraham Samad adalah ketua KPK yang paling muda dari empat ketua semenjak komisi itu berdiri. Meski usianya masih muda, ilmu, riwayat dan nyalinya dalam memberantas korupsi sesungguhnya sudah cukup panjang. Ia menyelesaikan sarjana hukum di Universitas Hasanuddin. Menuntaskan gelar master dan jenjang doktor di universitas yang sama pada tahun 2010. Ilmunya di bidang hukum pidana boleh dibilang sudah lengkap.
Soal pengalaman berjuang melawan korupsi, Abraham juga bukan "barang mentah." Setidaknya di Makasar. Ia lama menjadi pengacara dan lama berkiprah di Lembaga Swadaya Masyarakat antikorupsi, Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan. Tidak sedikit ancaman yang pernah diterimanya. Rumahnya di Makasar pernah dilempar orang dan usaha Wartel kecil-kecilannya porak-poranda dihajar  oleh orang-orang yang disebutnya sebagai "kaki tangan" koruptor. "Saya sudah biasa dengan yang begituan," katanya.
Berikut petikan wawancara Abraham dengan wartawan VIVAnews.com, Nur Eka Sukmawati, di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2011.

Apa tanggapan Anda setelah terpilih menjadi Ketua KPK?
Ini kan ada ekspektasi yang begitu besar dari masyarakat yang direpresentasikan oleh teman-teman di DPR untuk membawa KPK memberantas korupsi tanpa pandang bulu.

Ekspektasi itu harus kami jawab dengan kinerja yang lebih optimal. Kami harus fokus memberantas korupsi yang berskala besar, karena kalau kami garap semua korupsi maka kami bisa kehabisan energi. Sebab, KPK punya keterbatasan dari segi SDM dan infrastruktur. Kami punya skala prioritas yang harus kami dahulukan yaitu korupsi yang berskala besar, tanpa tebang pilih.

Apakah menjadi Ketua KPK itu target Anda?Target saya sebenarnya bukan jadi Ketua KPK. Target saya datang dari Makassar untuk memberantas korupsi yang berskala besar. Tapi Tuhan mentakdirkan lain dan memilih saya menjadi pimpinan KPK.

Kasus apa yang akan Anda prioritaskan?Semua kasus-kasus yang besar yang merugikan negara begitu besar, membuat rakyat begitu menderita, banyak masyarakat yang tidak bisa makan, berobat saja nggak bisa dan meninggal di RS.

Apa yang dimaksudkan dengan kasus besar itu?Semua kasus-kasus yang besar, kita garap. Indikator besar itu pertama dari angka atau nominal, kemudian memporak-porandakan struktur ekonomi. Semua kasus yang masuk dalam indikator itu, kita kategorikan grand corruption.

Target 100 hari pertama Anda apa saja?Pimpinan KPK itu sifatnya kolektif. Oleh karena itu kami harus membangun sinergi dengan pimpinan lain. Visi misi masing-masing pimpinan akan kami gabungkan, sehingga kami mendapat satu formula yang jitu dalam bekerja memberantas korupsi.
Banyak pekerjaan di KPK yang harus kami lakukan. Yang harus segera dijawab dan dituntaskan, agar tidak menjadi beban bagi KPK itu sendiri.
Saya percaya bahwa empat teman-teman yang terpilih itu adalah orang-orang hebat semua. Itu sebabnya, sehingga saya optimis kami bisa berjalan dengan baik.

Beban Anda cukup besar.  Banyak anggota DPR yang memilih Anda mendesak untuk membongkar kasus Century dan sejumlah kasus besar lainnya.  Anda ditantang untuk memanggil Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia yng saat ini menjadi Wakil Presiden  dan Sri Mulyani, mantan Menteri KeuanganJangankan nama-nama yang kamu sebut itu [Boediono dan Sri Mulyani], saudara saya pun kalau dia korupsi saya gantung.
Kasus pemilihan pimpinan Bank Indonesia yang melibatkan Nunun Nurbaeti, yang hingga kini masih buron?Semua kasus besar akan kami prioritaskan dan akan kami tuntaskan kalau dia memenuhi syarat-syarat hukum untuk ditindaklanjuti. Siapapun yang ada di belakangnya akan kami proses.

Anda berani melawan orang-orang besar di belakangnya?Saya ini semenjak mendaftar menjadi pimpinan KPK, saya sudah berkomitmen untuk mewakafkan diri saya untuk bangsa dan negara untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Jika saya dalam mewakafkan diri saya kemudian menemui ajal, maka saya akan mati secara terhormat.

Kalau tidak berhasil dalam waktu 1 tahun, Anda siap mundur?Kalau tidak berhasil saya selesaikan kasus korupsi dalam 1 tahun, pulanglah saya ke Makasar. Kami digaji oleh negara, ekspektasi masyarakat begitu besar, terus kami tidak bisa menyelesaikan, itu sama saja kita menerima gaji buta.

Biasanya, calon pimpinan KPK saat direkrut begitu kuat komitmennya, begitu terpilih melempem. Banyak yang beranggapan Anda juga akan begitu?Insya Allah saya bukan tipe orang yang seperti itu. Saya selalu berkomitmen apa yang saya ucapkan, itu pula tindakan saya.

Saya minta maaf ke teman-teman media, mungkin ketika saya sudah dilantik, saya tidak lagi banyak bicara dan melayani teman-teman. Karena saya ingin konsentrasi bekerja. Biarlah hal-hal yang ingin diketahui, saya serahkan ke Juru Bicara dan saya berkonsentrasi memberantas korupsi, karena itulah tugas saya.

Tekanan dan intervensi politik terhadap Ketua KPK biasanya sangat besar, bagaimana Anda menghadapi tekanan itu?Nggak ada urusan saya dengan tekanan atau intervensi politik. Karena saya punya sikap yang mandiri, independen, dan terlepas dari kepentingan-kepentingan yang ada di negara ini.

Meski Anda ketua paling muda di antara pimpinan yang lain?Nggak ada masalah kan. Soekarno juga dulu terpilih menjadi presiden dalam usia yang relatif muda. Barack Obama juga muda. Ini darah segar untuk teman-teman di KPK.

Sudah berkomunikasi dengan tiga pimpinan lainnya?Insya Allah kami sudah berkomunikasi. Teman-teman mempunyai kelebihan masing-masing, sehingga ini akan menjadi kekuatan KPK jilid tiga.

Meski tidak ada yang ahli akuntansi, komposisi pimpinan KPK menurut Anda sudah lengkap?
Jangan dilihat dari unsur pimpinannya saja. Di KPK ada deputi-deputi yang ahli akuntan. Ini adalah tim yang sangat kuat dan solid. Begitu terpilih, kami harus konsisten bekerja untuk negara sepanjang waktu dari pagi sampai subuh. Saya nggak takut. Rumah saya waktu di Makassar dilempari oleh koruptor. Saya punya wartel hancur, biasalah saya dengan yang begitu.

Anda sudah komunikasi dengan beberapa parpol?Nggak pernah ada. Karena saya selama ini di Makasar jadi tidak pernah kontak-kontak dengan teman di DPR. Mungkin teman-teman memilih saya karena saya dianggap orang dari kampung yang tidak kepentingan apapun dan belum terkontaminasi.
Bagaimana pendapat Anda soal wacana bahwa tim penyidik KPK sebaiknya independen, terlepas dari kepolisian dan kejaksaan? 
Itu memang salah satu gagasan yang pernah saya sampaikan. Tapi itu harus ada kesepakatan dari eksekutif maupun legislatif. Sebab, bagaimanapun wacana itu kita lontarkan, kalau tidak ada dukungan dari eksekutif dan legislatif, tidak akan berjalan. Kalau tidak disetujui eksekutif dan legislatif, maka kami akan optimalkan penyidik-penyidik kepolisian maupun kejaksaan yang ada di KPK.

Apakah akan menerapkan pembuktian terbalik?Itu bagus, Malaysia juga menerapkan sistem pembuktian terbalik sempurna.

Bagaimana dengan tindak pidana pencucian uang?Kalau ada kolerasinya dengan tindak pidana korupsi yang terjadi yang sedang kami sidik, ya tentunya kami akan melihat ke arah sana.

Ini ketiga kalinya ada mengikuti seleksi pimpinan KPK dan akhirnya terpilih. Mengapa begitu ngotot?Itu kan bentuk komitmen saya. Kalau saya nggak komitmen memberantas korupsi, mungkin hanya sekali saja. Rasanya sia-sia kalau saya tidak mengamalkan disiplin ilmu saya karena S1 sampai S3 saya adalah pidana.

Setelah menjadi Ketua KPK, gaya hidup Anda akan berubah?Gaya hidup saya biasa-biasa aja. Kami jadi rakyat jelata saja lah. Lebih enak supaya kita bisa makan di pinggir jalan.

Kasus BLBI sudah lama tidak kunjung selesai, Anda mau menyelidiki kasus ini?Nanti akan kami periksa. Kalau dia memenuhi syarat, kami kejar aja. Siapa tahu giliran saya yang periksa beda. Jangankan BLBI, kalau ada di atasnya BLBI akan kami buru, nggak ada masalah lah itu. Semua kasus-kasus korupsi yang besar akan kami sidik, nggak boleh pilih kasih. Karena kalau kami melakukan penegakan hukum secara tebang pilih, maka kami bertindak tidak adil.

Sudah ada ucapan selamat dari petinggi partai politik?Nggak ada. Saya ini kan orang kampung, nggak ada Ketua Partai yang kenal, nggak dikenal sama teman-teman di DPR.

Apa harapan Anda kepada pimpinan KPK yang lain?Setiap pemimpin KPK punya kelebihan-kelebihan khusus. Kalau kami padukan akan menjadi satu kekuatan yang besar. Saya harapkan penegak hukum tidak boleh banyak bicara, hanya melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan. Ini yang saya minta pimpinan KPK fokus bekerja, cukup Jubir saja yang top.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes