TERKAIT:
Kompas.com - Kejujuran adalah hal yang langka ketika seseorang melakukan komunikasi di dunia maya, baik melalui email atau pun ruang chatting. Para pengguna komunikasi internet mayoritas mengatakan mereka lebih jujur ketika berbicara langsung atau tatap muka.
"Yang menarik adalah kebanyakan orang berbohong lebih sering saat berkomunikasi secara online," kata Mattitiyahu Zimbler, peneliti senior dari University of Massachusetts-Amherst.
Dalam penelitian yang dilakukannya, Zimbler melibatkan 220 mahasiswa dan meminta mereka berkomunikasi dengan orang berjenis kelamin sama selama 15 menit. Komunikasi dilakukan melalui email, instant message, atau tatap muka langsung.
Para partisipan studi memperkenalkan diri masing-masing dan percakapan mereka direkam. Kemudian para peneliti meminta partisipan melihat transkrip percakapan itu dan mencatat jika ada isi perbincaraan yang tidak jujur.
Para peneliti menemukan dalam waktu 15 menit rata-rata partisipan berbohong 1,5 kali. Kebohongan yang diucapkan masih tergolong minor, bahkan karena disebabkan lupa.
Para peneliti menyimpulkan orang berbohong paling sering di email, kemudian di urutan kedua di sarana chatting, dan terakhir saat berbicara langsung.
"Makin jauh mereka berjarak dengan orang, baik fisik atau psikologi, makin besar risikonya berbohong," kata Zimbler. Bahkan menurutnya ketika surat elektronik yang dikirimkan kepada orang yang berjarak sangat jauh mereka makin sering mereka tak jujur.
"Saat mengirim email kita tak perlu khawatir dengan aturan tertentu sehingga merasa lebih bebas untuk berbohong," katanya.
Sebaliknya, saat bertemu langsung tatap muka, sangat sulit untuk menyembunyikan kejujuran
.
.
0 comments:
Post a Comment